BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA
MAKALAH
Intan Pratiwi Septrililah (1621011)
Riska Agustina (1621029)
Vinny Elga Lavenia (1621045)
Yolanda Margareta Yonova (1621016)
Mata Kulia :
Linguistik Umum
Dosen Pengampu : M. Doni Sanjaya, M.Pd
Program
Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Ajaran 2016/2017
Kata Pengantar
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
karenanya dapat tersusunlah makalah ini guna melengkapi nila tugas kelompok dan
menjelaskan tentang bahasa dan factor luar bahasa.
Segala
daya dan upaya telah di lakukan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
karena minimnya pengalaman tentu masih banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalah dalam
pengetikan, sekiranya kritik dan saran sangat di harapakan untuk menyempurnakan
langkah penulisan yang lebih baik lagi di hari yang akan datang.
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memabantu kita memahami materi yang berhubungan
dengan bahasa dan factor luar bahasa. Semoga makalah ini dapat dipelajari
dengan baik oleh kita semua.
Baturaja, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I 1
A. Latar
Belakang Masalah 1
B. Rumusan
Masalah 1
C. Tujuan
dan Manfaat 1-2
BAB II 3
A. Bahasa
dan Faktor Luar Bahasa 3
B. Masyarakat
Bahasa 3
C. Variasi
dan Status Sosial 3
D. Penggunaan
Bahasa 4-5
E. Kontak
Bahasa 5
F. Bahasa
dan Budaya 6
BAB III 7
A. Kesimpulan
7-8
B. Saran
8
Daftar Pustaka 9
BAB
1
(Pendahuluan)
A. Latar
Belakang Masalah
Pemakaian bahasa pada suatu lingkungan sangatlah beraneka
ragam. Keanekaragaman ini terjadi karena faktor-faktor wilayah tempat yang
mereka tinggali. Seperti misalnya pada suku Jawa yang bertempat tinggal di
pulau Jawa maka pada umumnya mereka akan menggunakan bahasa Jawa. Begitu juga
dengan daerah-daerah lainnya yang memiliki macam-macam bahasa sesuai daerah
tempat tinggal mereka.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apasajakah
yang akan akan dibahas mengenai bahasa dan faktor luar bahasa?
2.
Apakah
yang dimaksud dengan masyarakat luar bahasa?
3.
Apakah
yang dimaksud dengan variasi dan status sosial bahasa?
4.
Bagaimanakah
cara menggunakan bahasa?
5.
Apakah
yang dimaksud dalam kontak bahasa?
6.
Apakah
hubungan antara bahasa dan budaya?
C. Tujuan
dan Manfaat
Tujuannya adalah ingin mengetahui pembahasan tentang
bahasa dan faktor luar bahasa. Dan ingin mengetahui maksud dari masyarakat luar
bahasa, variasi dan status sosial bahasa, kontak bahasa, hubungan antara bahasa
dan budaya serta bagaimana cara menggunakan bahasa itu sendiri.
Makalah ini bermanfaat bagi banyak orang terutama
penulis, karena dengan menulis makalah ini penulis sendiri jadi lebih tau
tentang apa saja pembahasan yang berkaitan dengan bahasa dan faktor luar
bahasa. Selain bermanfaat bagi penulis makalah ini juga akan bermanfaat bagi
para pembaca, karena jika pembaca membaca makalah ini maka pembaca akan
mendapatkan ilmu tambahan tentang bahasa dan faktor luar bahasa, dan pembaca
juga dapat memahami pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan bahasa dan
faktor luar bahasa.
BAB
II
(PEMBAHASAN)
A.
BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA
Objek
kajian linguistik mikro adalah struktur interen bahasa atau sosok bahasa itu
sendiri, sedangkan kajian linguistik makro adalah bahasa dalam hubungannya
dengan faktor-faktor di luar bahasa.
B.
Masyarakat Bahasa
Kata
masyarakat biasanya diartikan sebagai sekelompok orang yang merasa sebangsa,
seketurunan, sewilayah tempat tinggal, atau yang mempunyai kepentingan sosial
yang sama. Karena titik berat pengertian masyarakat bahasa pada “merasa
menggunakan bahasa yang sama”,
C.
Variasi dan Status Sosial Bahasa
Bahasa
bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan
bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam-ragam pula. Dalam
beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya
dua macam variasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakaiannya.
Variasi T (Tinggi) digunakan dalam situasi resmi, sedangkan variasi R (rendah)
dipelajari langsung oleh masyarakat umum. Adanya pembedaan variasi T dan R disebut
diglosia.
D.
Penggunaan Bahasa
Hymes
(1974) seorang pakar sosiolinguistik mengatakan bahwa suatu komunikasi dengan
menggunakan bahasa harus memperhatikan delapan unsur speaking, yakni:
1. Setting
and Scene
Setting
and scene adalah unsur yang berkenaan dengan tempat dan waktu terjadinya
percakapan.
2. Participants
Participants
adalah orang-orang yang terlibat dalam percakapan.
3. Ends
Ends
adalah maksud dan hasil percakapan.
4. Act
Sequences
Act
sequences adalah hal yang menunjuk pada bentuk dan isi percakapan.
5. Key
Key
adalah yang menunjuk pada cara atau semangat dalam melaksanakan percakapan.
6. Instrumaentalities
Instrumaentalities
adalah yang menunjuk pada jalur percakapan, apakah secara lisan atau bukan.
7. Norms
Norms
adalah yang menunjuk pada norma perilaku peserta percakapan.
8. Genres
Genres
adalah yang menunjuk pada kategori atau ragam bahasa yang digunakan.
E.
Kontak Bahasa
Dalam
masyarakat yang terbuka, artinya para anggotanya dapat menerima kedatangan
anggota dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih dari satu masyarakat ,
akan terjadilah kontak bahasa.
Kefasihan
seseoarng untuk menggunakan dua bahasa sangat tergantung pada adanya kesempatan
untuk menggunakan kedua bahasa itu. Dalam masyarakat yang bilingual atau mulilangual
sebagai akibat adanya kontak bahasa adapat terjadi peristiwa interferensi,
integrasi, alihkode, dan campurkode.
Interferensi
biasanya dibedakan dari integrasi. Dalam integrasi unsur-unsur dari bahasa lain
yang terbawa masuk itu, sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai
bagian dari bahasa yang menerimanya atau dimasukinya.
Alih
kode yaitu beralihnya penggunaan suatu kode ke dalam kode yang lain. Alih kode
dibedakan dari campur kode. Alih kode terjadi karena bersebab. Dalam campur
kode ini dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya
terjadi dalam situasi santai. Jika dibandingkan, campur kode dan interferensi
memang tampak sama. Namun, jika diteliti ada bedanya. Dalam interferensi,
pembicara melakukannya karena tidak tahu, dan terjadi dari bahasa yang
dikuasdainya. Dalam campur kode, terjadi dengan disadari oleh pembicara. Dia
memasukkan unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakannya.
F.
Bahasa dan Budaya
Dalam
sejarah linguistik ada suatu hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan
bahasa dan kebudayaan. Hipotesis ini dikeluarkan oleh Edward Sapir dan Benjamin
Lee Whorf yang menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan. Atau lebih
jelasnya dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat
penuturnya. Jadi, bahasa menguasai cara berpikir dan bertindak manusia.
BAB
III
(PENUTUP)
A. Kesimpulan
Kesimpulannya
adalah bahasa dan faktor luar bahasa dikaji oleh linguistik mikro dan
linguistik makro.
1.
Linguistik
mikro di artikan sebagai struktur bahasa.
2. Linguistic makro berarti bahasa yang
berhubungan dengan faktor luar bahasa.
Masyarakat
bahasa memiliki arti sekelompok orang yang merasa sebangsa, seketurunan dan
sewilayah tempat tinggal merasa menggunakan bahasa yang sama.
Dalam
masyarakat tertentu variasi dan status sosial bahasa di bedakan menjadi dua,
yaitu:
1.
Variasi
T (tinggi) bahasa yang digunakan bersifat resmi.
2. Variasi R (rendah) bahasa yang dipelajari
dari lingkungan masyarakat.
Menurut
Hymes (19974) menggunakan bahasa harus memperhatikan 8 unsur, yaitu:
1.
Setting
and Scene
2.
Participants
3.
Ends
4.
Act
Sequences
5.
Key
6.
Instrumaentalities
7.
Norms
8.
Genres
Kontak
bahasa terjadi ketika masyarakat pada suatu daerah menerima kedatangan
masyarakat baru dari daerah lain.
Edward
Sapir dan Benjamin Lee Whorf mengeluarkan hipotesis yang menyatakan bahwa bahasa
mempengaruhi kebudayaan.
B. Saran
Disarankan
kepada mahasiswa dan mahasiswi agar dapat memahami materi tentang bahasa dan
faktor luar bahasa yang telah di jabarkan oleh penulis.
Daftar
Pustaka
Hymes,
(1974)
Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf
Sumber
lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar